Ahli Hadis dan Trilogi Hadis
Ahli Hadis dan Trilogi Hadis
Dewan Eksekutif Mahasantri (DEMA) Ma’had Aly Hasyim Asy’ari kembali menggelar kegiatan diskusi ilmiah bulanan dengan menghadirkan Dr. Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah sebagai pemateri. Beliau menyampaikan materi “Dinamika Perkembangan Ilmu Hadis” yang meliputi kepada trilogi ilmu hadis, objek, perkembangan dari normatif ke empiris, serta perkembangan Wacana.
Dr. Ubaydi merupakan dosen baru di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari. Selain itu, masih menjabat sebagai kepala Madaris Darusunnah Ciputat, Jakarta.
Beliau mengungkapkan bahwa seseorang bisa disebut ahli hadis apabila melakukan tiga hal dalam trilogi hadis, yaitu sima’i (mendengar langsung dari guru), al-wa’i (menjaga ilmu hadis dari sisi lafadz, makna, pemahaman dan pengamalan), serta al- ada’ kama hua masmu’ (mengajarkan kembali). Yang mana titik puncak dari trilogi ini akan melahirkan yang beliau sebut dengan nadroh yakni kebahagiaan dunia dan akhirat bagi ahli hadis.
“Seseorang bisa disebut ahli hadis, apabila melakukan tiga hal dalam trilogi hadis. apa yang akan dia sampaikan itu, harus atas dasar dia mendengar, dan atas dasar dia belajar dari guru, kemudian memahaminya dengan baik. Jika tidak maka disebut ilmu filsafat, yakni ilmu pemikiran saja” ungkap beliau.
Diskusi ilmiah tema “Sejarah Perkembangan Ilmu Hadis” ini lebih dari dua jam, juga diisi pertanyaan dari para mahasantri. Di akhir diskusi beliau menuturkan bahwa studi hadis adalah studi tentang masa lalu untuk masa depan.
“Studi hadis itu studi tentang masa lalu dan membawa kita ke masa lalu yang jauh, untuk mengantarkan kita ke masa depan yang terjauh, sekaligus mengajarkan kita terhadap kekinian dan kedisinian kita sendiri”.
Kegiatan tersebut dipandu oleh Ahmad Fikri sebagai moderator. Melalui video konferensi via Zoom pada Senin, 26 Juli 2021 pukul 19.30 WIB yang diikuti oleh seluruh mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari. (Fitria Mukti/Afifah Rusda)