Diskusi Ilmiah bersama Ning Kuni Zulfa Mardhia
Diskusi Ilmiah bersama Ning Kuni Zulfa Mardhia
Ladies Discuss, UKM khusus mahasantri putri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang menyelenggarakan diskusi ilmiah bersama Ning Kuni Zulfa Mardhia dengan mengangkat tema “Eksistensi Wanita Karir dalam Paradigma Agama ”. Acara ini berlangsung di Aula Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Senin (04/10/21).
Acara ini merupakan acara pertama yang diselenggarakan oleh Ladies Discuss dan Insya Allah akan diadakan lagi agenda seperti ini dengan tema yang membahas tentang seputar perempuan dan menghadirkan narasumber dari luar Tebuireng. Tujuan diselenggarakan acara tersebut untuk memberikan wawasan keilmuan seputar perempuan dan kedudukan seorang perempuan menurut paradigma agama yang masih kurang dipahami atau jarang dibahas di khalayak perempuan utamanya di mahasantri putri.
Di awal pembahasan beliau menjelaskan bahwa “wanita karier” adalah perempuan yang memiliki pekerjaan dan mandiri secara finansial, baik kerja kepada orang lain atau punya usaha sendiri. Ia identik dengan wanita pintar dan perempuan modern. Beliau juga menambahkan bagaimana perspektif agama di dalam melihat wanita karier “Di Al Quran itu banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan perintah untuk bekerja, baik itu yang spesifik kepada laki-laki dan perempuan, atau hanya laki-laki saja ataupun hanya perempuan saja. Seperti contoh pada surah al-Jumu’ah, di sana Allah tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan akan tetapi menegaskan kewajiban berbuat keadilan dan melarang perbuatan yang bersifat eksploitatif,” ujar beliau.
“Jadi sekarang itu sudah bukan zamannya perempuan yang manja-manja, perempuan yang tidak cerdas, perempuan yang tidak canggih, perempuan diketerbelakangkan, dan sudah bukan zamannya perempuan tidak berpendidikan. Jadi bagaimana pun caranya, sekalipun lingkungan tidak mendukung usahakan untuk tetap mengembangkan diri,” ujar Ning Kuni Zulfa selaku pemateri diskusi ilmiah.
Kemudian beliau menegaskan terhadap cara pandang dunia atas perempuan, yang membuat perempuan harus mempertimbangkan lebih banyak saat harus mengambil pilihan bahwa “Perempuan itu selalu multi peran dengan sifat yang hadir pada lingkungan, dan perempuan juga punya hak untuk memilih dan mengembangkan potensi,” ujar beliau tegas.
Dan beliau juga memberikan motivasi kepada mahasantri putri bahwa “Apa pun pilihan kita, yang paling terpenting adalah kita bisa membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.”
Acara ini berakhir pada pukul 11.00 WIB dan berjalan dengan lancar, banyak mahasantri putri yang aktif untuk bertanya maupun memberikan tanggapan sekaligus pendapat dalam diskusi ini. (Rizky Amalia)