Blog

KKN PAR LP2M MAHA Kembali Bergulir setelah 15 Tahun Vakum

Kkn 2025
Berita

KKN PAR LP2M MAHA Kembali Bergulir setelah 15 Tahun Vakum

Senin, (12/05/2025) LP2M Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (MAHA) resmi meluncurkan program Kuliah Kerja Nyata Participatory Action Research (KKN PAR) yang akan berlangsung selama sebulan, mulai 12 Mei hingga 12 Juni 2025. Kali ini, delapan mahasantri semester enam ditempatkan di Pondok Pesantren Al‑Hasyim, Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawa Timur.

Program KKN PAR di pondok pesantren ini digagas agar mahasantri dapat menjalani rutinitas keilmuan dan spiritual yang seimbang. Menurut Dr. KH. Achmad Roziqi, Lc., M.H.I., Mudir MAHA, penempatan di lingkungan pesantren memungkinkan mahasantri untuk tetap menjaga disiplin ibadah dan kajian keislaman seperti ketika berada di kampus. Beliau juga menambahkan bahwa peserta KKN PAR kali ini merupakan mahasantri yang tidak melanjutkan pengabdian di Pesantren Tebuireng, sehingga tidak mengikuti program Diklat Kader Pesantren Tebuireng. Sebagai gantinya, mereka mengikuti KKN PAR sebagai bentuk pelengkap program tafaqquh fid diin, agar ilmu yang diperoleh tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga teruji dalam praktik langsung di tengah masyarakat.

“Meskipun fokus utama kami adalah masyarakat Desa Mayangan, kehadiran mahasantri di pesantren juga harus melibatkan santri dan pengurus setempat, karena mereka bagian tak terpisahkan dari dinamika komunitas,” tegas Dr. KH. Achmad Roziqi.

Keterlibatan Pondok Pesantren Al‑Hasyim yang diasuh oleh Dr. KH. Nur Hannan, Lc., M.H.I., turut memberikan nuansa kolaboratif antara akademik dan tradisi keagamaan. Dr. KH. Nur Hannan menyambut positif program tersebut, berharap transfer ilmu dan pengalaman berjalan dua arah.

Program KKN PAR tahun ini diikuti oleh delapan mahasantri—empat putra dan empat putri. Ini menjadi pelaksanaan pertama setelah vakum sekitar 15 tahun sejak angkatan awal MAHA. Sejak 2016, ketika Dr. (H.C.) Ir. KH. Salahuddin Wahid mendirikan lembaga Diklat Kader Pesantren Tebuireng, KKN sempat diintegrasikan ke dalam rangkaian diklat, dengan fokus dominan pada masyarakat pesantren.

Abdillah Afabih, Kepala LP2M MAHA, menyatakan optimismenya terhadap dampak sosial dan akademik program ini. “Meski durasinya relatif singkat, kami berharap mahasantri memetik pelajaran berharga dalam menyelami kehidupan masyarakat, sekaligus berbagi pengetahuan dengan para santri di Pesantren Al‑Hasyim,” ujar Abdillah.

Dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran kontekstual, KKN PAR LP2M MAHA diarahkan menjadi wadah nyata bagi mahasantri untuk mengimplementasikan keilmuan dalam masyarakat sekaligus memperkuat ikatan dengan tradisi pesantren.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi LP2M Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng.

Kontributor: Abdillah Afabih