Sukseskan Pesantren 1000 Cahaya Ramadan, Ini Testimoni Pengelola dan Penerima BCB MAHA!
Sukseskan Pesantren 1000 Cahaya Ramadan, Ini Testimoni Pengelola dan Penerima BCB MAHA!
Hidup itu bukan soal panjang-pendeknya usia, tapi seberapa besar kita dapat berbagi dan bermanfaat bagi sesama. Begitulah kutipan Buya Hamka dalam bukunya; Tasawuf Modern.
Penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng (MAHA) aktif terhadap program yang dicanangkan oleh BAZNAZ Republik Indonesia. Program “Pesantren 1000 Cahaya Ramadan” ini pertama kali yang diikuti BCB MAHA. Program yang melibatkan 3.882 mahasiswa di 27 provinsi ini menjadi salah satu program yang memberikan pengalaman sendiri bagi para penerima beasiswa BAZNAS MAHA. BCB MAHA sadar bahwa dirinya termasuk awardee social responsibility. Mereka tidak hanya fokus terhadap studi saja, tapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang dapat memberikan dampak positif bagi sekitarnya.
Manfaat kegiatan yang dapat dirasakan berupa meningkatkan kepedulian sosial, mengimplementasikan nilai-nilai keislaman, pengembangan softskill, dan yang paling penting sesuai dengan motto BAZNAS, “Menjadi agen perubahan.”
Panti asuhan Al-Hasan dipilih karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari Tebuireng dan dinilai sebagai tempat yang paling tepat untuk menyukseskan program BAZNAS tersebut. Dari kegiatan yang terlaksana, tentunya ada kesan dan pengalaman yang didapat, baik oleh penerima BCB MAHA sendiri maupun Pengelola BCB MAHA yang juga ikut hadir.
Dr. Mohamad Anang Firdaus, M.Pd., Wakil Mudir Bidang Akademik, mengapresiasi program 1000 Cahaya Ramadan ini. Menurutnya program ini bisa menjadi ladang renungan serta menguatkan rasa sensitivitas terhadap kondisi sosial yang ada di sekitar kita.
Mentor BCB MAHA ini mengungkapkan, “Apresiasi kepada BAZNAS RI yang telah mencanangkan program 1000 Cahaya Ramadan. Semoga program ini bisa berjalan tiap tahunnya. Acara ini dapat Mempertebal keimanan kita dan menjadi hamba yang bersyukur, selain itu dapat menguatkan rasa sensitivitas kita kepada sesama dan kepekaan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Ternyata dari apa yang telah kita jalankan keseharian dari nikmat, jangan sampai lupa dari sebagian harta ada hak-hak kaum duafa yang dititipkan kepada kita.”
Lebih lanjut, Ia berharap agar program ini bisa diteruskan baik oleh pemerintah Pusat maupun Lembaga terkait. “Dari program ini, semoga ke depannya ditindaklanjuti dengan program atau pengajaran di pantai Al-Hasan sebagai salah satu tanggung jawab kita,” tutur Dr. Anang.
Ahmad Mutawakkil, salah satu penerima beasiswa BAZNAS, mengutarakan pengalamannya berinteraksi dengan anak Yatim yang secara kondisi di usia seumurannya, mereka tidak mendapatkan kasih sayang secara utuh dari orang tua dan harus berbagi kasih sayang dengan teman yang lain.
“Pengalaman baru, bertukar senyum dan saling memberi canda dan tawa bersama mereka yang tidak sempurna. Merasakan hangatnya kasih sayang orang tua, memberikan arti akan pentingnya sepenggal rasa syukur atas hal kecil. Melalui program Ramadan yang diselenggarakan BAZNAS ini, berdampak besar untuk seluruh umat, merasakan dan saling empati akan rasa kemanusiaan. Semoga program ini terus lestari menebar senyuman dan rasa saling memiliki.”
Aulia Rahmatul Umma, mengungkapkan rasa syukurnya menjadi bagian yang menyukseskan acara. “Alhamdulillah tahun ini BCB Ma’had Aly Tebuireng bisa menyelenggarakan program 1000 Cahaya Ramadan dengan yayasan panti asuhan Al-Hasan. Meski acara yang digelar sederhana, tapi cukup terkesan bagi mahasantri penerima BCB. Ternyata berbagi dengan mereka sangat menyenangkan sekaligus terenyuh melihat mereka tumbuh tanpa orang tua yang lengkap,” ungkapnya.
Di sisi lain, penulis juga merasakan hangatnya berinteraksi dengan anak yatim panti asuhan Al-Hasan. Hal ini langsung terasa ketika pertama kali menginjakkan kaki masuk di halaman panti. Kami disambut sorak dan senyuman indah mereka bak layaknya orang tua yang pulang merantau lama dan dinanti pulang dari rantauan. Terakhir penulis sendiri berharap semoga kegiatan ini bisa rutin dilaksanakan. Semoga bentuk komitmen kita sebagai mahasantri MAHA umumnya dan penerima BCB MAHA pada khususnya agar selalu menjaga ukhuwah basyariah dan tolong-menolong anta sesama manusia.
Kontributor: Muhammad Fatkhun Ni’am (Penerima Beasiswa BAZNAS MAHA)



