Verifikasi Kompetensi Hadis dan Program Pengabdian Melalui Ujian Komprehensif M2
Verifikasi Kompetensi Hadis dan Program Pengabdian Melalui Ujian Komprehensif M2
Marhalah Tsaniyah (M2) Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (MAHA) mengadakan ujian komprehensif yang pertama kali pada Minggu, (02/03/2025). Tujuan utamanya untuk uji capaian kompetensi hadis dan program pengabdian mahasantri. Pengabdian akan dilakukan di Tebuireng maupun di lembaga luar seperti di Jakarta, Lumajang, Banyuwangi, maupun Nusa Tenggara Barat.
Ujian ini diikuti oleh 38 mahasantri putra dan putri M2 semester akhir di gedung MAHA. Dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 15.00 WIB. Ujian terdiri dari dua sesi, sesi pertama evaluasi kompetensi calon lulusan yang terbagi menjadi empat majelis. Masing-masing majelis berisi 9 hingga 10 mahasantri dengan waktu ujian 20 menit perorang. Sesi ini menguji kompetensi mahasantri di beberapa bidang seperti kemampuan baca kitab hadis, memaknai hadis dengan makna Jawa, hingga pengetahuan di bidang hadis yang berhubungan dengan tesis yang sedang dikerjakan oleh mahasantri.
Sesi kedua adalah pengajuan rencana pengabdian, akan membahas program-program yang dicanangkan oleh mahasantri sebagai bentuk pengabdian dalam format proposal. Bentuk pengabdian yang diajukan beragam, seperti menjadi pembina atau guru di sebuah lembaga, dengan menawarkan program unggulan yang disusun oleh
mahasantri. Sesi ini juga dibagi menjadi empat majelis, dengan pembagian yang sama seperti pada sesi pertama. Estimasi waktu ujian untuk sesi ini adalah 30 menit per orang.
Salah satu keunikan dari ujian ini adalah mendatangkan penguji eksternal yang berasal dari lembaga yang berkaitan pada sesi kedua, hal ini dilakukan guna menyelaraskan program yang dicanangkan dengan bakal tempat mengabdi. Terdapat 13 mahasantri yang mengajukan pengabdian sebagai pembina santri di Pondok Pesantren Tebuireng. Sisanya mengajukan pengabdian di lembaga lain yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Mulai dari Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Jawa Timur, hingga Nusa Tenggara Barat. Mayoritas pengabdiannya di lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah diniyah, dan sekolah.
“Tujuan dari kegiatan ujian komprehensif sedikitnya ada 2, yaitu untuk menguji capaian kompetensi calon magister agama di bidang ilmu hadis secara komprehensif. Oleh karena itu, bagi yang lulus, nantinya akan diberi sertifikat kompetensi dengan beberapa instrumen penilaian yang sudah dirumuskan sesuai dengan standar mutu Ma’had Aly. Tujuan kedua adalah untuk menguji kemampuan riset, dan oleh karena itu ujian ini juga berfungsi sebagai seminar kemajuan hasil penelitian hadis/work in progress,” ujar Dr. A. Ubaydi Hasbillah, MA. selaku Kepala M2 MAHA.
“Terciptanya lulusan M2 yang benar-benar sesuai dengan standar kompetensi lulusan (SKL) yang sudah dicanangkan dan diprogramkan supaya lulusannya sesuai standar, standar itu dibuktikan dengan ujian. Ujian sebagai tolok ukur untuk menilai sudah sesuai atau belum dengan SKL. Selain ujian komprehensif, terdapat proposal pengajuan pengabdian yang memang sebagaimana seluruh pendidikan di Ma’had Aly baik M1 dan M2 adalah bentuk beasiswa Pesantren Tebuireng dan dari mitra Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng. Sehingga diharapkan alumni tidak hanya paham dan menguasai ilmu-ilmu secara teoritis tetapi juga secara praktik,” papar Dr. KH. Achmad Roziqi, Lc., M.H.I. selaku Mudir MAHA.
Beliau juga menjelaskan pengabdian M1 dan M2 adalah magang menjadi kiai, yang artinya pengamalan ilmu diukur dari kemampuan seseorang dalam mensyiarkan ilmu serta menjadikannya bermanfaat bagi orang lain. “Seorang ulama tidak hanya alim secara keilmuan, tetapi juga ada sebuah definisi yang mengatakan ulama itu man nadlara al-ummah bi aini ar-rahmah, yang mana memang ada rahmah yang disyiarkan, ada rahmah yang diberikan dari sang ulama kepada umat. Ini kan perlu latihan, ini kan perlu magang, dan pengabdian adalah wujud dari kaderisasi ulama dengan kriteria tidak hanya berilmu tetapi juga peduli pada umat, pada manusia-manusia yang lain, bahkan peduli pada semua makhluk yang ada,” jelas beliau.
Dr. A. Ubaydi Hasbillah, MA. berharap, melalui kegiatan ini dapat dipastikan kompetensi para kandidat master ilmu hadis, supaya mutu lulusannya terjamin dan terjaga. Dari kegiatan itu pula para kandidat master tersebut dapat
mengetahui dan terus meningkatkan kemampuan serta capaian risetnya.
Kontributor: Dinar HK