Blog

Gus Sholah, Kejujuran dan Perbaikan Mutu Pendidikan

Gus Sholah Sambutan
Berita

Gus Sholah, Kejujuran dan Perbaikan Mutu Pendidikan

“Saya menyampaikan selamat kepada para wisudawan wisudawati, khususnya yang mendapatkan sebagai wisudawan wisudawati terbaik pada tahun ini. Jadi, anda beruntung menjadi mahasiswa Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, selain mendapatkan ilmu, anda juga mendapatkan bekal lain dalam bentuk diklat. Diklat itu sesuatu yang sangat positif sebagai perkembangan diri anda ke depannya,” ungkap Gus Sholah pada sambutan di Rapat Senat Terbuka Wisuda Mahasantri ke-5 Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng di lantai 3 gedung KH. M. Yusuf Hasyim, Ahad (13/01/19). Acara Wisuda ke-5 ini turut mengundang Prof. Sayyid Aqil Husin al-Munawwar untuk menyampaikan orasi ilmiah.

Dalam sambutan, Gus Sholah menuturkan, “Saya tertarik dengan visi ‘Unggul dalam Menguasai Tradisi Ulama Salafus-saleh baik di bidang Ilmiah maupun Amaliah’. Yang saya garisbawahi itu “amaliah”. Kalau ilmiah sudah pasti lah, karena kita lembaga tafaqquh fi ad-diin  tapi amaliah ini, yang paling penting menurut saya, sebab ada jarak yang jauh antara apa yang kita pelajari dengan apa yang kita amalkan, itu jauh sekali jaraknya,” ucap adik kandung Gus Dur ini.

“Ajaran Islam ini ajaran yang paling baik. Tidak ada agama yang mengalahkan, lebih baik dari pada Islam. Dan kita juga mempunyai uswah hasanah dari Rasulullah, tidak ada pemimpin di dunia yang lebih baik daripada Rasulullah. Itu diakui oleh semua orang di dunia, tokoh-tokoh hebat itu, mengakui kehebatan Rasulullah. Salah satunya Mahatma Gandhi ataupun para sejarawan mengakui kehebatan Rasulullah,” lanjut beliau.

Lanjutnya, di dalam sebuah penelitian. Meneliti ribuan orang di seluruh dunia ini, orang-orang yang berhasil. Maka orang-orang yang  berhasil itu, yang menempati (yang pertama) itu bukan kecerdasan, bukan keilmuan, tetapi yang pertama itu kejujuran. Kemudian yang lain itu kerja keras. “Dan kita, tiga nilai ya yang saya pikir, dari lima nilai yang kita sampaikan di Tebuireng ini, yang pertama keikhlasan, yang kedua kejujuran, tanggung jawab, bekerja keras dan tasamu,” paparnya.

 “Tadi kejujuran itu, nomer satu. Yang kedua itu kerja keras. Kalau rumusan dari penelitian tadi itu, kerja lebih keras daripada orang lain. Orang lain kerja keras, kita kerja lebih keras. Jadi itulah yang harusnya kita jadikan pegangan selain keilmuan tadi. Oleh karena itu, kita ingin melatih para alumni atau para mahasiswa Ma’had Aly pada bentuk diklat itu. Bagaimana menyampaikan nilai-nilai yang lima itu ke dalam diri para santri.  Bagaimana menanamkan kejujuran, bagaimana menanamkan tanggung jawab, bagaimana menanamkan kemauan bekerja keras dan sikap toleran, tentunya keikhlasan, iya,” imbuh Pengasuh Pesantren Tebuireng ini.

Beliau juga menyinggung beberapa permasalahan tentang pendidikan di Indonesia, yang belum berhasil sejak dulu. Di akhir sambutan, “Mudah-mudahan kedepannya, pemerintah sadar dan memperbaiki diri. Dan mudah-mudahan kita pun bisa memperbaiki mutu pendidikan kita. Bukan mutu pengajaran saja, mutu pendidikan juga. Bagaimana kita membentuk karakter anak didik kita, bagaimana kita membentuk akhlak anak didik kita,” harap beliau. (Asna/Sutan)

Leave your thought here

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *