Halalbihalal MAHA: Mudir MAHA Tekankan Kewajiban Berbahasa
Halalbihalal MAHA: Mudir MAHA Tekankan Kewajiban Berbahasa
Senin (21/04/2024), Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (MAHA) sukses gelar acara Halalbihalal sebagai pembuka kegiatan belajar mengajar setelah libur panjang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Acara ini merupakan Halalbihalal perdana yang digelar oleh MAHA. Halalbihalal MAHA dihadiri oleh Mudir MAHA, seluruh dosen, staf, serta segenap mahasantri aktif MAHA, baik Marhalah Ula maupun Marhalah Tsaniyah. Harapannya, dengan acara tersebut dapat mempererat tali silaturahmi di antara semuanya.
Halalbihalal MAHA terlebih dahulu diisi dengan beberapa sambutan. Selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasantri (DEMA) baru terpilih, Muna Nurrahman berpesan agar acara Halalbihalal MAHA diniatkan dengan niat yang baik. “Saya ingin kita semua saling menjaga kekeluargaan, karena tidak lain tidak bukan Halalbihalal ini digelar untuk mempererat tali persaudaraan dan tali kekeluargaan,” ungkapnya.
Muna mengatakan bahwa mahasantri seharusnya mencintai instansinya. bentuk cinta seperti ini harus disertai dengan bukti. “Cinta itu شيءٌ لا يرى ولا يمس ولكن يحسّ في القلب cinta adalah perkara yang tidak bisa dilihat, cinta adalah perkara yang tidak bisa diraba, tapi cinta bisa dirasakan getarannya di dalam dada,“ imbuhnya. Muna menyebutkan contoh bentuk pembuktian cinta mahasantri MAHA terhadap MAHA adalah dengan mengikuti berbagai event dan perlombaan yang dapat mengharumkan nama MAHA nantinya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Mudir MAHA, KH. Achmad Roziqi, Lc., M.H.I. Beliau lebih banyak mengingatkan kewajiban berbahasa Arab di MAHA. Bahwa MAHA didirikan dengan pedoman bahasa Arab, maka beliau menekankan maziyah MAHA tersebut. KH. Achmad Roziqi mengutip maqolah Imam Syafi’i,
تَعَلَّمُوا الْعَرَبِيَّةَ فَإِنَّهَا تُثَبِّتُ الْعَقْلَ وَتَزِيدُ فِي الْمُرُوءَةِ
“Pelajarilah bahasa Arab, karena sesungguhnya bahasa Arab itu dapat mengokohkan akal dan menambah kehormatan.”
KH. Achmad Roziqi menceritakan bahwa dalam satu pertemuan di Jakarta, Dirjen Profesor Ali Ramdhani memandang MAHA memiliki mahasantri yang mahir dalam berbahasa Arab, serta pemahaman kitab kuning yang mendalam.
قال، “المبعثون من المعهد العالي هم المتميّزون باللّغة العربيّة هم الطلّاب الذين عندهم فهمٌ دقيقٌ في التّراث. هذا هو ما قال الأستاذ الدكتور عالي رمضان للمعهد هاشم أشعري العالي”. انتهى
Beliau juga menyampaikan bahwa mahasantri MAHA yang berhasil mendapatkan “العائدين والفائزين” adalah para mahasantri yang kembali menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar belajar mereka di MAHA. Karena maziyah MAHA yang tidak dimiliki ma’had aly lainnya adalah berbahasa Arab itu sendiri.
قال، “هذه الوصيّة وهذه النّصيحة للطّلاب جميعًا من المرحلة الأولى أو المرحلة الثّانية، أنصحكم بنصيحة كما أسّس مشايخنا ومؤسّس هذا المعهد العالي، أنّ هذا المعهد العالي له مزيّة، ومزيّتنا في اللّغة العربيّة قولًا، كلامًا، وإنشاءً وغيرَ ذالك. عندنا، بالرّجوع إلى تطبيق اللّغة العربيّة، ومن عدم فهمٍ دقيقٍ باللّغة العربيّة إلى فهمٍ دقيقٍ باللّغة العربيّة ستكونون من العائدين والفائزين. إن شاء الله”. انتهى
Terakhir, KH. Achmad Roziqi menyampaikan harapan-harapannya untuk MAHA ke depan.
قال، “نرجو في السّنة الدّراسيّة القادمة هذا المعهد العالي يكون أحسن وأحسن، أعظم وأعظم نفعًا، أشهر وأشهر أنحاءَ العالم. إن شاء الله” انتهى
Setelah sambutan Mudir MAHA selesai disampaikan, acara Halalbihalal MAHA dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh KH. Muthohharun Afif dan mushofahah, kemudian diakhiri dengan ramah tamah.
Kontributor : Khairotul Maghfiroh & Nuril Widad
Editor : Ach. Syifa’ Qolby