Blog

Studium Generale MAHA; Konsep Slow living dalam Kacamata Hadis dan Filsafat

Stadium General; Slow Living Dalam Kacamata Hadis Dan Filsafat
Berita

Studium Generale MAHA; Konsep Slow living dalam Kacamata Hadis dan Filsafat

Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng kembali adakan acara Studium Generale (SG), yang kali ini berkolaborasi bersama Tim Majalah Tebuireng dan Pustaka Tebuireng dengan mengusung tema “Membincangkan Konsep Slow living dalam Kacamata Hadis dan Filsafat”, yang diikuti oleh mahasantri aktif semester 1, 3, 5, dan mahasantri M2, serta beberapa tamu undangan yang berlangsung di Aula Lt.3 Gedung Yusuf Hasyim. Pada Ahad, (28/07/24).

Acara SG kali ini terkesan istimewa, karena dapat menghadirkan dua narasumber hebat. Narasumber pertama yakni Dr. Ahmad Ubaydi Hasbillah, MA, Hum. yang memiliki kepakaran dalam Hadis dan narasumber kedua Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag,. M.Ag. yang memiliki kepakaran dalam Filsafat.

Berbicara tentang Slow living,  Wakil Mudir MAHA Dr. Hamsah Fauriz, S.A, M.H. memberi sedikit pengertian , Slow living: “يعني أوقات حيات، ليس بمعنى لايعمل شيئا، أو يعطل وقته ويشتريح، لا.”  dalam sambutannya.

Selaku narasumber pertama Dr. Ahmad Ubaydi Hasbillah, MA, Hum. menyampaikan bahwa “Slow living dalam kacamata hadis itu tidak akan ada.” akan tetapi beliau memahami dalam perspektif kajian hadis tematik. Rasulullah pernah menyampaikan hadis kepada Anas bin Malik “ التأني من الله و العجلة من الشيطان “ kemudian konsep Slow living bisa kita temukan dalam hadis ini, yakni dari lafadz التأني,” sambungnya.

“Dalam perspektif hadis, slow living tidak dijelaskan. Akan  tetapi, kita dapat mengetahuinya dari pandangan-pandangan yang terdapat dalam hadis,” jelas Achmad Siddiqur Razaq selaku moderator.

Dalam pemaparannya Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag,. M.Ag. selaku narasumber kedua menjelaskan bahwa istilah Slow living ini bermula dari istilah Fast Food yang dianggap berlebihan. Dalam acara ini beliau memberi beberapa tawaran agar tidak tenggelam dalam kecepatan atau kelambatan. Beliau juga menyampaikan:“Apapun peristiwa yang kalian alami, pahit tidaknya tergantung makna yang kalian tempelkan, kalau ingin hidupmu lebih bahagia selalu tempelkan hal-hal yang positif”. Setelah kedua narasumber memaparkan konsep Slow living, dibuka sesi tanya jawab dan ditutup dengan foto bersama.

Kontributor        : Irma Humairoh Nurdin

Editor                    : Muhammad Hery S. Alfatihulmukromin