Ahli Hadis adalah Jawaban Masyarakat
Ahli Hadis adalah Jawaban Masyarakat
KH. Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pesantren Tebuireng, menyampaikan peran penting ahli hadis dalam dunia kontemporer saat memberi amanat pada kegiatan Studium Generale Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (MAHA). Bertempat di lobi kampus MAHA, kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasantri Marhalah Ula (M1) dan Marhalah Tsaniyah (M2).
Kiai Kikin menyampaikan bahwa konon Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari itu hafal kutub sittah. Hal ini juga menjadi tanda bahwa beliau hafal Al-Qur’an.
Peninggalan-peninggalan Kiai Hasim merupakan buah dari ilmu beliau. Tulisan beliau selalu diakhiri dengan keterangan waktu penulisan. “Buku ini ditulis menjelang subuh tanggal sekian,” ungkap Kiai Kikin.
Ketika ditelisik lebih lanjut, banyak karya tulis Hadratussyaikh yang merupakan respons dari kondisi yang terjadi. Saat Belanda akan meluncurkan ordonansi perkawinan, Hadratussyaikh meminta umat Islam untuk berdiskusi tentang aturan tersebut.
“Kalau tidak mengganggu untuk beribadah, tidak apa-apa. Kalau mengganggu, beliau akan bereaksi dengan melawan,” terang Kiai Kikin.
Ahli-ahli hadis lulusan MAHA perlu merespons kondisi-kondisi kontemporer seperti Hadratussyaikh pada zamannya. Keilmuan hadis harus diamalkan kepada masyarakat.
Kiai Kikin termasuk orang yang sangat peduli terhadap waktu. Beliau membuka acara Seminar dan Call for Paper Universitas Hasyim Asy’ari sebelum mengikuti kegiatan Studium Generale ini. Setelah menyampaikan amanat di Studium Generale, beliau langsung melanjutkan untuk hadir pada resepsi pernikahan Gus Varis Muhammad Mirza di Gedung Olahraga Pesantren Madrasatul Qur’an.
Kegiatan Studium Generale tahun ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. H. M. Anton Athoillah, M.M, Ketua Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia (ASILHA), dan Dr. Ahmad Ubaydi Hasbillah, MA. Hum, Ketua Marhalah Tsaniyah MAHA serta H. M. Rizki Syahrul Ramadhan, M.Ag sebagai moderator.
Kontributor : Muhammad Masnun
Editor : M. Rizky Syahrul Ramadhan