Ini Kesan Dr. Faiz untuk Studium Generale MAHA 2024!
Ini Kesan Dr. Faiz untuk Studium Generale MAHA 2024!
Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (MAHA) berkolaborasi dengan Majalah Tebuireng menggelar Studium General bertemakan “Membincangkan Konsep Slow Living dalam Kacamata Hadis dan Filsafat”. Acara akbar ini berlangsung di lantai 3 Gedung Yusuf Hasyim Tebuireng, pada Ahad, 28 Juli 2024. Dalam kesempatan tersebut, MAHA mengundang Dr. H. Fakhruddin Faiz, S.Ag., M.Ag., seorang ahli filsafat sekaligus dosen aqidah dan filsafat islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. MAHA turut mendatangkan seorang pakar hadis yang juga dosen MAHA sendiri, Dr. Ahmad Ubaydi Hasbillah, MA., Hum., di acara tersebut.
Setelah berlangsungnya acara dengan khidmat, Dr. Faiz menyampaikan bahwa bukanlah hal baru bagi dirinya untuk bertandang ke lingkungan pondok pesantren. Namun, Dr. Faiz menuturkan bahwa Studium Generale MAHA 2024 ini merupakan sebuah pengalaman baru baginya untuk mengangkat isu Slow Living di lingkup kepesantrenan. Menurutnya, hal ini menjadi kabar baik bahwa pondok pesantren ternyata terbuka pada wacana-wacana intelektual modern hari ini.
“Selama ini, orang hanya tahu bahwa kajian di pesantren sebatas kitab kuning saja, seperti Riyadush Salihin, Bulughul Marom, Fathul Qarib, dan kitab-kitab klasik lainnya. Nah, acara hari ini seakan memecah anggapan tersebut, bahwa pesantren juga ‘membuka mata’ terhadap isu global saat ini, tapi tentu saja isu-isu tersebut tetap dikupas dengan gaya ala pesantren,” paparnya saat sesi wawancara bersama di gedung kantor Tebuireng Media Grup.
Kemudian, Dr. Faiz berpesan kepada generasi muda agar tidak ragu dalam menentukan keputusan. Kata Dr. Faiz, “Lakukan segala hal, yang menurut kalian bisa membawa perubahan!. Jangan buru-buru memikirkan dampaknya nanti seperti apa. Lakukan saja segala sesuatu itu secara maksimal!. Pasti nanti, seperti apapun hasilnya, kalian tidak akan menyesal. Baik berhasil atau tidak, kalian pasti akan legowo.”
“Sebab, orang yang menyesal itu andalannya hanyalah ‘coba-coba’, alias selalu bilang, ‘Coba dulu saya serius, coba dulu saya tidak begini dan begitu’, ungkapan seperti inilah yang nantinya disebut dengan penyesalan. Maka, lakukan saja yang menurut kalian benar!. Jika berhasil, maka alhamdulillah. Jika gagal, yasudahlah. Kalian coba lagi dari awal, susun lagi, ditata lagi, simpel,” tambah Dr. Faiz.
Banyak kesan positif datang dari para peserta Studium Generale kali ini. Salah satunya dari Mahasantri Semester 5 MAHA, Ach. Syifa Qolby. Syifa’ mengatakan, “Bagi saya, acara Studium Generale tahun ini sangat berkesan. Saya bisa bertatap muka dan berinteraksi langsung dengan Pak Faiz. Alhamdulillah, yang semula hanya dapat menyimak Pak Faiz melalui media sosial, hari ini saya dapat memetik ilmu secara langsung dari beliau.”
Kesan lainnya diungkapkan oleh Aulia Rachmatul Ummah. “Alhamdulillah sangat senang sekali bisa menghadiri acara yang menarik dan berbobot seperti ini, sehingga banyak menambah wawasan saya. Terutama, mengenai konsep hidup tenang tanpa merasa terburu-buru serta tidak terlalu santai, sehingga lalai,” pungkas Mahasantri Semester 7 MAHA tersebut.
Kontributor: Naffisa Izzah
Editor: Syifa’