Kesan Inspiratif Peserta Sidang Munaqosyah Terbuka
Kesan Inspiratif Peserta Sidang Munaqosyah Terbuka
Ma’had Aly Hasyim Asy’ari dengan prodi hadis wa ‘ulumuhu kembali membuka sidang skripsi terbuka gelombang dua pada hari Rabu, 08 Maret 2023 bagi mahasantri semester delapan yang masih belum bisa mengikuti siding skripsi terbuka gelombang pertama pada 10 Januari 2023.
Sidang skripsi yang kerap kali disebut dengan sidang munaqosyah ini bertempat di aula lantai satu Ma’had Aly Hasyim Asy’ari dengan beberapa penguji, pembimbing, dan juga peserta. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa perwakilan santri di setiap semester, baik putra maupun putri.
Seperti sidang pada umumnya yang turut menghadirkan penguji eksternal, dalam sidang munaqosyah ini Ma’had Aly Hasyim Asy’ari bekerja sama dengan beberapa dosen IAIN KUDUS untuk menjadi penguji. Meskipun para penguji tersebut tidak hadir secara offline, namun sidang munaqosyah dengan menggunakan aplikasi zoom ini tetap berjalan dengan lancar dan hikmat. Meskipun terkadang ada sedikit kendala pada sound system. Namun, hal itu tidak mengurangi antusias para peserta sidang munaqosyah.
Sidang munaqosyah di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari memiliki sedikit perbedaan dengan kampus dengan prodi hadis pada umumnya, sekaligus menjadi khas dan keistimewaan tersendiri bagi Ma’had Aly Hasyim Asy’ari. Hal ini disebabkan karena sidang dilaksanakan dengan menggunakan bahasa arab layaknya kampus di Timur Tengah. Yang tentunya dibutuhkan kemampuan khusus untuk memahami baik dari isi skripsi peserta itu sendiri maupun pertanyaan dari penguji.
Tampak wajah yang berbinar penuh kebanggaan dari peserta, usai melaksanakan sidang munaqosyah tersebut. Seperti halnya Ahmad Shidiqur Rozaq yang merasa sangat lega karena menurutnya satu tahap telah terlewati meskipun dengan beberapa revisi.
“Paling tidak satu langkah kaki kita sudah berada di luar atau berada di jalur kelulusan. Perasaannya ya sangat senang sekali dan enjoy lah”, ujar Rozaq dengan senyum bahagia.
Rozaq, dengan skripsi pembahasan kitab Al-Manar Al-Munif Fi As-Shahih Wa Al-Dlaif ini telah mengangkat judul terkait kitab tersebut sejak 09 September 2021, dan sempat menulis di kolom Instagram nya, kemudian ia ajukan kepada dosen hingga mendapat ACC dengan beberapa tambahan. Namun, menururtnya ada beberapa kendala pada waktu yang kurang efisien menyebabkan skripsinya lama terselesaikan, salah satu nya adalah mengatur waktu dengan kesibukan di pondok, sehingga harus bisa membagi waktu dengan sebaik-baiknya.
Tekadnya mengkuti sidang munaqosyah terbuka, karena ia menyukai tantangan yang menguji kemampuan mentalnya. Semangatnya begitu luar biasa ketika ia ingin melanjutkan studinya di Marhalah Dua (M2), (setara dengan S2) Ma’had Aly Hasyim Asy’ari.
Satu pesan darinya adalah kunci pertama untuk seseorang bisa merasakan haus akan ilmu adalah dengan rasa penasarannya yang tinggi.
Berbeda dengan Rozaq yang ingin melanjutkan studinya di M2 Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, salah satu peserta sidang yang bernama Zulia Salsabila ini ingin melanjutkan studi S2 nya di UIN Syarif Hidayatullah, Banten dengan prodi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) melalui beasiswa magister CSSMoRA. Tampak rasa syukur dan bahagia di wajahnya setelah usai melaksanakan sidang munaqosyah terbuka yang menjadi kebanggan tersendiri bagi dirinya.
Salsa, dengan skripsinya dengan pembahasan hadis maudlu’i, mengharuskan dirinya untuk meneliti hadis-hadis dari kutubuttis’ah. Selain itu, dibalik dirinya yang memang kurang menguasai dalam hal public speaking, mengharuskan dirinya untuk melatih kepercayaan diri. Namun, hal itu tidak menghalangi semangat belajarnya yang tinggi,
“Untuk yang ingin ikut sidang terbuka, motivasinya hanya satu, percaya diri, optimisme, kuncinya hanya itu sih. Berusaha melakukan yang terbaik dan jangan pernah mengecewakan para dosen pebimbing”, tandasnya.
Kontributor : Yusi Nur Laili
Editor : Syofiatul Hasanah