Kiai Roziqi: Sinergi Akademik dan Pembaharu dalam Memimpin
Kiai Roziqi: Sinergi Akademik dan Pembaharu dalam Memimpin
“Mahasantri harus mampu membangun sinergi akademik dan menjadi pembaharu dalam memimpin dan berorganisasi,” tutur Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari saat membuka Kongres Mahasantri 2023, Rabu, (18/01/2023).
Dalam pandangan beliau, mahasantri merupakan calon penerus perjuangan para ulama dan umaro’ (pemerintah), sehingga beliau berharap bahwa mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari harus mumpuni dalam keilmuannya dan mumpuni dalam kepemimpinannya.
Pesta demokrasi dan kongres mahasantri merupakan bukti bahwa Ma’had Aly Hasyim Asy’ari sangat mendukung adanya demokrasi. Menurut Kiai Roziqi, antara program tahun lalu dengan program yang digalakan pada tahun ini atau tahun depan hanya sebelas dua belas (mirip-mirip atau bahkan copy paste dan edit sedikit saja).
Maka dari situ, dalam kongres mahasantri tahun ini diharap mampu melahirkan sinergi akademik. Karena sinergi akademik dan bangunan demokrasi Ma’had Aly Hasyim Asy’ari inilah yang ditunggu oleh umat dan penerus kepemimpinan dalam organisasi.
Dalam satu karya tulisan Dr. Muhammad Anang Firdaus, M.Pd., yakni pada Hymne Ma’had Aly Hasyim Asy’ari dituliskan, bahwa kita ini adalah Zanaddina bil Insaniyyati. Artinya agama ini dijunjung tinggi dengan kemanusiaan, dan menurut beliau Kiai Roziqi bahwa yang paling bisa menjaga kemanusiaan adalah sistem demokrasi.Hal ini menuntut kita untuk membuktikan bahwasanya demokrasi adalah solusi dan tawaran terbaik yang tidak melenceng dari As-Sunnah An-Nabawiyyah.“Dan inilah naskah akademik yang layak disodorkan dan bangunan dasar pijakan kongres mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari,” jelas Kyai Roziqi.
Beliau memimpikan dan mengharapkan dalam kongres mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari tidak keluar dari nilai-nilai Ahlu Sunnah wal Jamaah. Karena Hadratussyaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari juga mengajarkan kita untuk selalu berdemokrasi dan menjunjung kemanusiaan, juga menerapkan sinergi yang sesuai dan tepat. Seperti sinergi yang baik antara murid dengan guru, antara tholib dengan ustadz, dan antara thullab dengan ma’had. Jangan sampai apa yang kita hasilkan dari demokrasi dan kongres mahasantri ini bertentangan dengan diwariskan oleh Hadratussyaikh.
Dalam kepemimpinan di sebuah organisasi kita harus totalitas dan diniatkan untuk berkhidmah kepada Tebuireng dan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari. Sebagaimana dikatakan oleh Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, bahwasanya hakikatnya kita ini berkhidmah kepada Tebuireng dan Bikhidmati Angfusina wa Bikhidmati A’zamiha.
Tidak perlu diragukan lagi bahwa Tebuireng tidak ada yang radikal dan Tebuireng selalu membudayakan demokrasi, karena demokrasi merupakan bagian dari Sunnatun Nabawiyyah.
“Sejak dulu Tebuireng adalah yang paling menjunjung demokrasi, silahkan bandingkan mana yang lebih menjunjung persamaan. Saya jamin Tebuireng nomor satu,” ucap Kiai Roziqi sebagai penutup dalam sambutan beliau pada pembukaan pesta demokrasi dan kongres mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari.
Kontributor : Muhammad Hery Alfatih