Luluskan 63 Wisudawan M1: Siap Berdampak Untuk Negeri
Luluskan 63 Wisudawan M1: Siap Berdampak Untuk Negeri
Ahad, 24 September 2023 Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (MAHA) adakan Wisuda IX Marhalah Ula (M1) di gedung Yusuf Hasyim Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Berlangsung pada pukul 08:00 sampai 12:00 WIB.
Acara ini dihadiri seluruh civitas kampus MAHA, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz, Ketua Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (AMALI) KH. Nur Hannan, Lc. M.HI., perwakilan LPPD Pemprov Jatim, Ra’is ‘Am PBNU KH. Miftahul Akhyar, para wisudawan yang resmi meraih gelar Sarjana Agama (S.Ag) bersama orang tua masing-masing, serta seluruh tamu undangan lainnya.
Mahasantri angkatan 2019 ini (Angkatan IKHBAR) resmi diwisuda dengan program studi (prodi) Hadis dan Ilmu Hadis konsentrasi Fiqh al-Hadis. Mahasantri yang berhasil diwisuda tersebut berjumlah 63 wisudawan.
“Wisuda kali ini bernuansa baru, karena saya tidak memberi tolerir atau rukhosh pada calon wisudawan yang tidak menyelesaikan target sebagai syarat kelulusan mereka,” tegas Mudir MAHA KH. Achmad Roziqi pada sambutannya.
“Maka dari 70 calon wisudawan, terdapat 63 mahasantri yang resmi diwisuda pada hari ini. Minus 7 calon wisuda yang tidak menyelesaikan target. Meski juga saya menangis atas 7 calon wisuda ini. Dan akan diwisuda pada tahun depan,” lanjutnya.
Dengan tegas, rektor MAHA tersebut mengungkapkan persyaratan-persyaratan wisuda. Persyaratan tersebut antara lain berupa target hafalan 240 Hadis dari Kutub as-Sittah dan 6 Juz al-Qur’an.
Dengan jargon As-Syahadatu Baina Aidina yang bermakna “Ijazah telah ada di tangan kami”, perwakilan wisudawan, Rizqi Mubarok antusias menyampaikan orasinya dengan berbahasa Arab, ia mengucapkan ungkapan terimakasih kepada para dosen dan orang tua.
Kemudian sambutan dilanjut oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz (Kyai Kikin). Pada sambutannya, Pengasuh ke-8 Pesantren Tebuireng ini menaruh harapan besar kepada para wisudawan.
“Mari kita buka lagi Turots kita, karena itulah peninggalan Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari. Banyak tulisan beliau, tapi banyak juga yang belum kita fahami,” dengan tenang Kyai Kikin berpidato.
Kyai Kikin mengingatkan akan kemajuan teknologi terhadap kehidupan manusia. Tak lupa, ia juga menyampaikan untuk menyambut Indonesia Emas 2045 mendatang. Langkah awalnya adalah meningkatkan halaqah kajian keilmuan dan musyawarah sebagai upaya menjaga warisan ilmu. Bagi para muhadis, langkah awal tersebut dilakukan untuk menjaga mata rantai keilmuan dari Rasulullah SAW.
Di penghujung acara, KH. Miftahul Akhyar memberikan kuliah umum kepada seluruh tamu undangan. Ia menerjemahkan tema yang diusung pada acara wisuda, yaitu Eksistensi Sarjana Hadis dalam Menyebarkan Syi’ar Islam Rahmatan Lil Alamin.
“Para muhadis, harus mengerahkan tenaga, fikiran, dan himmah yang kuat dalam mempelajari ilmu Hadis karena ilmu ini tidak seperti ilmu-ilmu yang lain karena harus meneliti para perowi hadis.” Menurutnya, Hadis dan Ilmu Hadis menjadi indikator khazanah keislaman yang membawa kedamaian.
Terdapat 13 wisudawan peraih predikat Mumtaz (Camlaude). Dan keseluruhan wisudawan bersiap untuk memberi dampak perubahan positif untuk negeri.
Kontributor : Alfiya Hanafiyah (Smt 3)
Editor : Ach. Syifa’ Qolby (Smt 3)