MA’ASIM M2 2025: Siapkan Magister Hadis Berwawasan Wasatiyyah
MA’ASIM M2 2025: Siapkan Magister Hadis Berwawasan Wasatiyyah
Masa Ta’aruf Mahasantri Baru Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (MA’ASIM) Marhalah Tsaniyah tahun 2025 telah sukses diselenggarakan secara khidmat. Kegiatan yang digelar selama dua hari, yakni pada 19–20 Juli 2025, dipusatkan di Perpustakaan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (MAHA) Tebuireng.
MA’ASIM menjadi ruang awal penting bagi para mahasantri baru program magister (M2) dalam mengenal orientasi akademik, nilai-nilai kelembagaan, serta visi keilmuan yang diusung oleh MAHA sekaligus menandai dimulainya perjalanan akademik tingkat lanjut di lingkungan pesantren tinggi berbasis keilmuan hadis tersebut.
Acara pembukaan MA’ASIM M2 dihadiri oleh jajaran pimpinan MAHA, antara lain Mudir MAHA, Dr. KH. Achmad Roziqi, Lc., M.Hi., Wakil Mudir Bidang Kemahasantrian, Dr. M. Hamsa Fauriz, M.H., Wakil Mudir Bidang Akademik, Dr. Mohamad Anang Firdaus, M.Pd.I., serta Ketua Marhalah Tsaniyah, Dr. Ahmad Ubaydi Hasbullah, M.A., Hum. Adapun total peserta Ma’asim M2 tahun ini sebanyak 26 mahasantri, terdiri dari 18 mahasantri banin dan 8 mahasantri banat.
Dalam sambutan pembukaannya, Dr. Ubayd menekankan pada mahasantri tentang pentingnya penguatan epistemologi hadis berbasis pengembangan teori dan rekonstruksi wacana keilmuan para ulama, baik klasik maupun kontemporer. Menurutnya, studi hadis tidak boleh berhenti pada tataran teoritis, tetapi harus mampu bertransformasi menjadi ilmu yang adaptif dan kontributif bagi masyarakat global. Para mahasantri perlu membangun nalar ilmiah yang kritis terhadap teori-teori dalam ilmu hadis, sekaligus melakukan revitalisasi terhadap warisan intelektual para ulama.
لزم في البحث أن نقوم بتطوير النظريات في الحديث وعلومه وتطوير أقوال العلماء في الحديث وعلومه، لكي يكون هذا العلم علماً صالحاً في بقعتنا وفي هذا العالم
Senada dengan itu, Mudir MAHA, Dr. KH. Achmad Roziqi, menegaskan bahwa pendekatan moderat (wasatiyyah) harus menjadi fondasi epistemologis dalam memahami hadis. Ia menyayangkan adanya anggapan sebagian kalangan bahwa studi hadis identik dengan pemahaman keagamaan yang ekstrem. Oleh karena itu, Kyai Roziqi sapaan akrabnya, menekankan bahwa studi hadis harus menjadi sumber nilai-nilai rahmah (kasih sayang) dalam kehidupan.
كما عرفنا في إندونيسيا منهجه المنهج التوسط، وننفي الدعوى بأن السنة راديكالية. نريد أن نقول أن السنة هي منبع ومصدر لفهم الدين الوسطي، وهي رحمة للعالمين، كما قاوله تعالى: “وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين”. فالمقصود في هذا القول هو حضرة الرسول محمد، والرسول هو ما فعله وما قاله، أي السنة النبوية. لذلك ينبغي أن تكون دراستنا في المعهد العالي مصدراً لنشر الرحمة في هذا العالم
Rangkaian kegiatan MA’ASIM M2 2025 terbagi ke dalam dua hari. Hari pertama difokuskan pada sesi pembukaan, dilanjutkan dengan pengenalan terhadap sejarah Marhalah Tsaniyah MAHA, serta penjabaran kurikulum dan regulasi akademik. Pada hari kedua, Mahasantri mendapatkan pembekalan tentang model perkuliahan khas M2 MAHA dan ditutup dengan paparan mengenai desain model pengabdian mahasantri M2 dalam konteks sosial keumatan.
Kontributor: Muhammad Fatkhun Ni’am

