Metode Kauny : Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum
Metode Kauny : Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum
Ma’had Aly Hasyim Asy’ari mengadakan seminar “Motivasi Tahfidz; Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum,” Ahad, 19/02/2023. Acara tersebut merupakan salah satu agenda dari Jadwal Safari “Menghafal Al-Quran Semudah Tersenyum” yang diselenggarakan oleh Lembaga Askar Kauny, yakni sebuah lembaga dakwah di bidang sosial dan pendidikan yang berkhidmat dalam mencetak generasi penghafal Al-Qur’an. Lembaga ini berpusat di Jakarta.
Acara yang bertempat di aula kampus disentralkan untuk mahasantri semester dua dengan harapan dapat mendorong semangat mereka dalam menghafal Al-Qur’an serta memperkenalkan salah satu metode menghafal Al-Qur’an yang unik sekaligus semudah tersenyum, yakni Metode Kauny.
Ustadz M. Habiburrahim, Lc., salah satu Trainer Metode Kauny mengatakan, “Metode Kauny telah diperkenalkan dari tahun 2014 oleh sahabat serta guru kami Ustadz Bobby Herwibowo, Lc. Metode ini dilakukan dengan 2 cara, pertama dengan suara lantang, kedua dengan isyarat tangan (gerakan tangan)”.
Metode Kauny datang dengan membawa gebrakan baru. Metode ini tidak hanya menghafal tekstual Al-Qur’annya saja, namun juga menghafal terjemahannya sekaligus. “Di berbagai kota yang telah kami datangi, kondisinya sama, mereka hafal ayatnya namun tidak memahami makna ayat yang telah dihafal. Oleh karena itu, Metode Kauny merupakan solusi mempermudah dalam menghafal keduanya sekaligus,” ungkap Ustadz Habiburrahim.
Misalnya saja dalam menghafal Surah Ar-Rahman ayat 5, ٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ yang artinya “Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan”, maka seperti inilah cara mempraktekkan Metode Kauny untuk ayat tersebut. Kata ٱلشَّمْسُ (yang artinya “matahari”) diisyaratkan dengan menggerakkan tangan melingkar lebar, kemudian وَٱلْقَمَرُ (yang artinya “bulan”) dengan gerakan tangan melingkar kecil, terakhir بِحُسْبَانٍ (yang artinya “menurut perhitungan”) diisyaratkan dengan gerakan menghitung jemari. Gerakan-gerakan tangan ini sebagai penggambaran makna kata dari ayat yang dihafal.
Ketika isyarat-isyarat tangan tersebut digabungkan maka akan menghasilkan gerakan yang terstruktur. Gerakan yang terstruktur inilah yang nantinya akan mengisyaratkan makna ayat ٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ secara keseluruhan. Seperti itulah Metode Kauny, menghafal Al-Qur’an dengan bantuan suara yang lantang serta gerakan tangan. Metode ini juga dapat memperkuat hafalan.
Ustadz Habiburrahim menegaskan bahwa diantara yang paling dibutuhkan saat ini adalah guru-guru ngaji atau guru Al-Qur’an. Meskipun banyak alumni penghafal Al-Qur’an ataupun santri-santri dari pondok-pondok tahfidz, namun ternyata di banyak tempat khususnya di Jakarta, masih banyak ditemukan minimnya guru-guru ngaji atau guru-guru Al-Qur’an yang mengajar di sana. Menurutnya, hal inilah yang akan menjadi tugas Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari di masa yang akan datang.
“Setelah lulus dari ma’had aly, jangan malu untuk menjadi guru ngaji atau guru Al-Qur’an, karena sebagaimana dalam hadits nabi : خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya (HR. Bukhori),” tandas Komisaris PT. Kauny Qur’an Global tersebut.
Kontributor : Ach. Syifa’ Qolby
Editor : Syofiatul Hasanah