Blog

Seminar dan Bedah Buku Biografi KH. M. Yusuf Hasyim : Kiai Militer Pengawal NKRI Berbasis Pesantren

Bedah Buku KH. Yusuf Hasyim
Berita

Seminar dan Bedah Buku Biografi KH. M. Yusuf Hasyim : Kiai Militer Pengawal NKRI Berbasis Pesantren

Pesantren Tebuireng Kembali menggelar acara Seminar dan Bedah Buku. Judul buku kali ini adalah “Biografi KH. M. Yusuf Hasyim : Kiai Militer Pengawal NKRI Berbasis Pesantren” yang ditulis oleh Dr. Aguk Irawan Lc. MA. Dan H. M. Mas’ud Adnan M. Si. di Aula Yusuf Hasyim Lt. 3 Pesantren Tebuireng pada Senin, (03/02/2025).

Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh politik nasional. Di antaranya, Bupati terpilih Kota Jombang H. Warsubi, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) KH. Mochamad Irfan Yusuf Hasyim, serta Gubernur Provinsi Jawa Timur terpilih Dr. (H.C.) Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. Acara dibuka dengan sambutan dari Pimpinan Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfud (Kiai Kikin). Dalam sambutannya, beliau menyampaikan akan pentingnya menggali Sejarah terkhusus bagi generasi muda.

“Sangat penting bagi kita untuk membuka sejarah, khususnya bagi tunas-tunas muda agar dapat memetik hikmah dari kisah masa lampau. Bahkan dalam Al-Qur’an saja, 60% bagian isinya dipenuhi dengan kisah-kisah masa lampau yang patut dijadikan ibrah. Oleh karena itu, kita sangat perlu membedah buku ini sebagai bukti bahwa sosok KH. Yusuf Hasyim adalah tokoh yang berangkat dari pesantren dan memiliki andil besar dalam proses kemerdekaan bangsa Indonesia,” ungkap Kiai Kikin.

Hadir dalam forum ini beberapa akademisi sebagai pembicara, yakni Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah, kemudian Prof Usep Abdul Matin S.Ag., M.A, Ph.D. Guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Dr. Aguk Irawan Lc. M.A. Pengasuh Pesantren Baitul Kilmah sekaligus penulis buku ini. Buku biografi KH. M. Yusuf Hasyim yang disusun oleh Dr, Aguk dan H. Mas’ud Adnan tersebut merupakan edisi yang kedua kalinya. Sebelumnya pernah terbit dan telah dua kali cetak dengan judul “Sang Pejuang Sejati” yang diedit oleh HM. Halwan dan Yusuf Hidayat. Terbitan pertama untuk menandai peringatan 100 Hari wafatnya KH. M. Yusuf Hasyim pada April 2007 dahulu.

Hadirnya Seminar dan Bedah Buku ini guna mengungkap tali rekam perjuangan KH. Yusuf Hasyim untuk pertimbangan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi KH. M. Yusuf Hasyim. Sebab, di atas panji perjuangan dirinyalah nama bangsa Indonesia ditangguhkan di hadapan Belanda. Putra bungsu Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari ini dengan gagah mengacungkan senapan pada Belanda di usianya yang masih 16 tahun. Yang paling membekas adalah perjuangan KH. Yusuf Hasyim dalam melawan serangan PKI pada penjara Ponorogo. Ia berada di barisan terdepan untuk membobol penjara yang sudah terlilit dengan kabel-kabel dinamit lalu membebaskan satu komandan Hambali serta dua pimpinan Pesantren Modern Gontor, KH. Imam Zarkasyi serta kakaknya, KH. Imam Sahal.

Sehingga dalam materinya, KH Asep Saifuddin Chalim mendukung penuh bagi siapa saja yang mampu mengabadikan perjuangan serta kisah KH. Yusuf Hasyim. Bahkan dirinya mengungkapkan bagi siapapun yang siap merekam jejak KH. Yusuf Hasyim dalam bentuk buku, akan dia hadiahi umroh. “Bagi siapa saja yang bisa menghimpun data tentang KH. Yusuf Hasyim, serta dapat mengolahnya dengan baik, kemudian mencetaknya dalam bentuk buku, akan saya hadiahi umroh,” tuturnya.

Kontributor: Naffisa Izzah