KH. Roziqi : Hadis dan Ilmu Hadis sebagai Sumber Keilmuan yang Relevan dengan Kebutuhan Umat
KH. Roziqi : Hadis dan Ilmu Hadis sebagai Sumber Keilmuan yang Relevan dengan Kebutuhan Umat
Pada kesempatan yang berharga ini, Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng (Dr. K.H. Achmad Roziqi, Lc., M.H.I.) mempresentasikan materi penting dalam workshop penulisan karya ilmiah mahasiswa Program Marhalah Tsaniyah yang diselenggarakan oleh LPPD Provinsi Jawa Timur. Dalam presentasinya, beliau menekankan pentingnya kajian hadis dan ilmu hadis sebagai sumber keilmuan yang relevan dengan kebutuhan umat.
Pengelola Ma’had Aly Tebuireng menyambut baik paparan standar mutu nasional Ma’had Aly yang telah disampaikan oleh Dr. K.H. Nur Hannan, Lc. M.HI. selaku Ketua Amali dan pemateri pertama dalam workshop ini. Oleh karenanya, Mudir Ma’had Aly Tebuireng juga berharap agar lulusan Ma’had Aly tidak hanya menjadi kiai, tetapi juga memahami kebutuhan masyarakat. Walaupun berat, tapi semangat itu sangat sesuai dengan konsentrasi takhasus di Ma’had Aly Tebuireng.
Beliau menjelaskan bahwa takhasus Ma’had Aly Tebuireng adalah hadis dan ilmu hadis dengan takhasus/fokus kajian fiqhul hadis. Kajian yang dilakukan di marhalah tsaniyah/magister di sini, bersifat multidisipliner, mengintegrasikan hadis dengan berbagai disiplin ilmu lainnya, seperti sosial, humaniora, dan bahkan ilmu alam.
Beliau juga menyoroti bahwa kajian hadis tidak harus terjebak pada teks saja. Integrasi dengan filsafat, sosiologi, dan ekonomi, misalnya, dapat memberikan perspektif baru dalam memahami hadis. Contoh konkret yang diberikan adalah penelitian tentang bagaimana hadis dapat menjawab masalah dalam rumah tangga, serta meneliti dampak sosial yang mampu ditimbulkan oleh ajaran-ajaran hadis.
Beliau mewanti-wanti agar mahasantri tidak kehilangan identitasnya dalam meneliti. Beliau berkata, “Penelitian hadis di tingkat pascasarjana Ma’had Aly harus tetap berpijak pada turats hadits, sehingga bangunan turats-nya tetap ada.”
Salah satu poin utama yang disampaikan adalah pentingnya menjadikan hadis sebagai objek material penelitian, dengan pendekatan lintas ilmu untuk menjawab problematika kehidupan. Ini mencakup penelusuran solusi dalam konteks kehidupan sehari-hari, seperti hubungan keluarga, kesehatan mental, dan isu-isu sosial lainnya.
Dalam rangka meningkatkan relevansi kajian, beliau mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi integrasi hadis dengan ilmu terapan, seperti teknologi dan kesehatan, serta menerapkan prinsip-prinsip hadis dalam konteks pembangunan dan pengelolaan lingkungan.
Di akhir presentasi, beliau meyakinkan peserta bahwa meskipun mencari judul penelitian bisa jadi mudah, tantangan sesungguhnya terletak pada proses penggarapannya. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan karya-karya ilmiah yang dihasilkan mampu memberikan kontribusi perkembangan keilmuan hadis di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng.
Dengan penekanan pada integrasi ilmu dan relevansi sosial, presentasi ini memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa dalam mengembangkan karya ilmiah yang tidak hanya akademis, tetapi juga aplikatif dalam kehidupan nyata.