Bedah Kitab Adabul Alim Wal Muta’allim Bersama Gus Baha’
Bedah Kitab Adabul Alim Wal Muta’allim Bersama Gus Baha’
Minggu, 15 November 2020, Panitia Mahrest (Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Arabic Festival) mengadakan acara Bedah Kitab Adabul Alim Wal Muta’allim oleh KH. Ahmad Baha’udin Nur Salim. Acara tersebut dimulai pada pukul 20.30 WIB di gedung Yusuf Hasyim lantai 3 Pesantren Tebuireng dan disajikan pula secara virtual melalui siaran BBS TV, Youtube Tebuireng Official, dan Zoom. Dihadirkan pula KH. Musta’in Syafi’ie sebagai pembanding dalam bedah kitab Adabul Alim Wal Muta’allim.
Sebelum tiba pada acara bedah kitab, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng) dipersilahkan untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya Mahrest ini adalah sebagai salah satu wujud atau upaya kaderisasi ulama’ di masa depan. Menurut beliau, kaderisasi ulama’ sangat penting dilaksanakan setiap tahun.
“Yang paling utama dari hidup ini yakni mewariskan sesuatu yang diwariskan kepada kita, dan warisan yang paling berharga adalah warisan dari Nabi Muhammad SAW berupa ilmu yang harus kita jaga, kita kembangkan, dan kita wariskan,” tutur Gus Kikin, sapaan akrab beliau. Tak lupa juga, beliau memberi ucapan selamat kepada para pemenang dan memberi semangat serta doa kepada peserta lainnya.
Dalam acara bedah kitab, Gus Baha’ menjelaskan dan memberi pesan (salah satunya) bahwa orang yang sudah meninggal statusnya tergantung kepada anak-cucunya. Maka dari itu sangat perlu mendidik anak secara benar, mengenalkannya pada ilmu agama secara matang agar tidak menjadi tersesat di kemudian hari.
KH. Mustain Syafi’i menyampaikan pentingnya adab bagi seorang pencari ilmu. “Tradisi ulama dulu itu bukan metodiknya yang dipakai tapi adabnya. Maka saya bisa membaca bahwa ilmu yang di-download dengan menggunakan adab itu hasilnya tidak sama dengan yang di-download dengan menggunakan metode,” tutur dosen Tafsir Al Quran ini.
Setelah sesi bedah kitab, Ustadz Ahmad Roziqi, moderator acara ini, memberi kesempatan dua orang untuk bertanya kepada Gus Baha’. Panitia turut mengumumkan hasil pemenang dari dua kategori perlombaan Mahrest yakni lomba pidato Bahasa Arab dan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK). Acara berlangsung dengan lancar dan diakhiri dengan doa yang dibacakan oleh KH. Muthoharun Afif. Pada pukul 22.20 acara tersebut ditutup oleh master of ceremony. (Dinar/Nun)