Basnang Said, Mahasantri Harus Tangguh Terhadap Media Sosial
Basnang Said, Mahasantri Harus Tangguh Terhadap Media Sosial
CSSMoRA Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang melaksanakan acara Monitoring dan Pembinaan PBSB serta Diskusi Ilmiah dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Jum’at (04/03/2022).
Acara ini dimulai pada pukul 19.00 wib bertempat di aula lantai 1 gedung Yusuf Hasyim. Selain diikuti oleh seluruh anggota CSSMoRA, acara ini juga dihadiri oleh Dr. Basnang Said, S.Ag, M.Ag. selaku Kasubdit Pendidikan Pesantren Kemenag RI, mudir, wakil mudir, pembina PBSB Ma’had Aly Hasyim Asy’ari dan para staf dosen lainnya.
Acara ini diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, disusul dengan sambutan oleh pengelola PBSB Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Dr. M. Anang Firdaus dan Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, KH. Nur Hannan, Lc, MHI. Acara inti pertama adalah Monitoring & Pembinaan PBSB bersama Dr. Basnang Said, S.Ag, M.Ag sebagai narasumber.
Bapak Basnang, panggilan akrabnya menyampaikan bahwa target mahasantri PBSB mampu mendapat gelar doctor sebelum 30 tahun. Bapak Kasubdit ini membahas tentang kewajiban pengabdian bagi seorang penuntut ilmu, terkhusus para mahasantri PBSB. Mahasantri yang berkeinginan untuk melanjutkan studi Magister, maka lebih baik untuk menyelesaikannya terlebih dahulu sebelum melaksanakan kewajiban mengabdinya.
Selain itu, Bapak Basnang juga mengingatkan tentang hambatan yang perlu diingat bahwa target tersebut tidak mungkin dicapai, jika masih saja mahasantri diperbudak oleh hal yang tidak penting seperti media sosial. Sebagai seorang pelajar, mahasantri harus memiliki planning dalam hidup, memiliki laporan harian, agar kehidupan lebih terarah.
“Jangan sampai media sosial membahayakan masa depan,” pesannya.
Tahun 2022 ini, Kementrian Agama telah memproses program LPDP, yaitu ruang bagi seluruh santri yang ingin melanjutkan studi dalam dan luar negeri. Program ini akan mulai dibuka pada tahun 2023, dan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari menjadi salah satu pilihan untuk bekerjasama dalam program LPDP ini.
Diakhir penyampaiannya, Bapak Basnang memberikan beberapa pesan kepada seluruh mahasantri untuk belajar mengenai kepemimpinan, menguatkan akademik dan prestasi non-akademik, jangan habiskan waktu untuk bermedsos, dan matangkan bahasa asing. Sebagai penutup rangkaian acara, Diskusi Ilmiah dengan tema “Evolusi Buraq dalam Kesarjanaan Muslim Klasik dan Respon Kitab-Kitab Tafsir” berlangsung dengan khidmat. Dr. Phil. Muammar Zayn Qadafy, Direktur Studi Tafsir adalah narasumber dalam diskusi ini. Peserta yang bersifat umum turut hadir secara virtual menggunakan aplikasi zoom. (Alfi Barokah)