Antusiasme Mahasiswa/i IAIN Salatiga
Antusiasme Mahasiswa/i IAIN Salatiga
Ma’had Aly Hasyim Asy’ari kembali kedatangan tamu, kali ini dari IAIN Salatiga Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora (FUADAH) program study ilmu hadist dalam rangka KKL (Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan). Kegiatan ini dilaksanakan di perpustakaan kampus Ma’had Aly Hasyim Asyari dengan diikuti 46 mahasiswa serta 4 orang sebagai DPL dan panitia. (Selasa, 07/06/2022)
Acara ini diawali dengan pengenalan profil Ma’had Aly Hasyim Asy’ari melalui tayang video kemudian disusul oleh pemaparan ustadz Anang Firdaus terkait sistem dan metode yang diterapkan oleh mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari yakni menggunakan metode pembelajaran yang klasik dengan menggunakan kitab kuning.
Selain itu dosen muda, akrab disapa ustadz Anang menjawab pertanyaan salah satu mahasiswa IAIN Salatiga bagaimana administrasi lembaga di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari dan metode tertentu yang digunakan mahasantri dalam menghafal hadist.
“ Adapun administrasi Ma’had Aly Hasyim Asy’ari menjadi prioritas besar, khususnya Ma’had Aly dibeberapa pesantren salaf, maka Tebuireng ini ingin menjadi lembaga percondongan bagi Ma’had Aly yang lain, karena dari awal memang administrasi ditata sedemikian rupa sehingga akreditasi saat 2020 Ma’had Aly mendapatkan akreditasi A dengan nilai akreditasi yang tertinggi di Asia, dan ini membuat upaya dan dorongan untuk lebih mengoptimalisasikan administrasi, pengolahan dan perkembangan secara umum, sehingga menularkan kepada Ma’had Aly yang lain. Karena Ma’had Aly yang lain juga melakukan studi banding, apakah ingin melihat administrasi nya, pengelolaan skripsinya atau jurnalnya, ini menjadi dorongan bagi Ma’had Aly untuk terus bisa menyempurnakan sebagaimana yang diharapkan Gus sholah. Seiring tahun demi tahun pengelolaan administrasi penyelenggaraan di bidang ilmu hadis Ma’had Aly akan terus digunakan,” terangnya.
“Kiai yusuf mengharapkan agar santrinya menjadi ulama yang bertawakuf fiddin, untuk itu Ma’had Aly ini diselenggarakan secara beasiswa dan kewajiban pengabdian selama dua tahun di Tebuireng, satu tahun sebelum wisuda dan satu tahun setelah wisuda. Kuliah di Ma’had Aly, referensi nya kitab kuning, Cita-cita nya menjadi ulama atau Kiai, apakah itu keilmuannya atau menikahi anaknya Kiai. Karena mahasiswa IAIN Salatiga mengunjungi Tebuireng maka, H. Lukman selaku mudir pendidikan mengatakan bahwa “siapa yang belajar di Tebuireng walupun sehari, itu sudah diakui sebagai santri Tebuireng,” jawab ustadz Anang
“Adapun metode yang diterapkan dalam menghafal hadist sama dengan menghafal Al-Qur’an, yakni dipaksa. Baik dipaksa secara langsung ataupun dipaksa secara akademis, dikarena setiap semester harus menghafal 40 hadis, jika dikemudian hari tidak mencapai target yang ditentukan maka dipaksa. Sedangkan hadis yang dihafal mahasantri diambil dari kutubus sittah,” lanjutnya.
” Di Ma’had Aly ini menghafal hadis itu termasuk mata kuliah reguler, jadi ada mata kuliah namanya Tahfidzul Hadis dan ada mata kuliah Tahfidzul Qur’an. Dalam satu angkatan ada yang sudah hatam Al-Quran dan ada yang belum, bagi yang belum harus menghafalkannya. Ada ujian tengah semester dan ada ujian akhir semester nya, jadi metode nya dipaksa, jika ia tidak benar-benar dalam menghafal Al-Qur’an dan hadis maka akan berpengaruh pada nilai dan konsekuensinya di kelulusan. Di tahun 2021 Alhamdulillah dengan metode dipaksa ini ada tiga mahasantri yang lolos tingkat tahfidz nasional, dua mahasantri 500 hadis tanpa sanad artinya matannya saja, dan satunya 100 hadis dengan sanad. Selain program tahfidz tadi, kami juga memberikan dukungan penuh kepada mahasantri yang berbakat dalam karya tulis ilmiah. Misal ada event-event kami tawarkan kepada seluruh mahasantri untuk berpartisipasi, jadi siapapun mahasantri Ma’had Aly bisa ikut dan mengirimkan karya tulis ilmiah nya di event-event yang kami tawarkan. Satu-satunya Ma’had Aly yang mengikutkan mahasantri nya adalah Ma’had Aly Tebuireng, jadi Ma’had Aly yang lain tidak mengikutkan mahasantri nya atau dosennya, Karya tulis ini yang menjadi unggulan dan akan kami kembangkan. ” tegas KH Nur Hannan, LC, M. selaku mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari. (Inayah & Shofi)