Blog

Kader Muda BAZNAS Ma’had Aly Lakukan Napak Sejarah Ulama

Baznas-min
Berita

Kader Muda BAZNAS Ma’had Aly Lakukan Napak Sejarah Ulama

Selasa, (28/06/2022) sejumlah mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, Jombang, penerima Beasiswa Cendikia BAZNAS (BCB) melakukan napak sejarah perjalanan KH. M. Hasyim Asy’ari, pendiri ormas terbesar di Indonesia, Nahdlotul Ulama (NU).

Agenda ini dilakukan dalam rangka untuk mengenang kembali semangat dan perjalanan para ulama terdahulu agar generasi sekarang dapat menyerap kembali semangat tokoh-tokoh besar islam Indonesia.

“Kami melakukan napak sejarah ini dalam rangka mengenang para ulama Nusantara yang memiliki semangat api dalam mensyiarkan agama islam di tanah air. Harapannya, ini dapat kami tiru dan kami terapkan dalam kehidupan saat ini.” Ujar Rikki Supriyadi, Koordinator BCB Ma’had Aly Hasyim Asy’ari.

Napak sejarah kali ini dilakukan di salah satu pesantren tua yang berada di Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Pesantren Salafiyah Kapurejo, Pagu, Kediri. Pesantren yang menjadi saksi sejarah perjalanan hidup KH Hasyim Asy’ari. Pesantren ini didirikan oleh KH Hasan Muchyi, yang kelak menjadi mertua dari sang promotor kemerdekaan RI, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.

“Pesantren ini berdiri di atas lahan hutan yang tak berpenghuni. Berdasarkan Istikharah  Mbah Hasan, bahwa di mana tempat yang dijadikan tempat salat, kemudian di situ tercium aroma wangi, maka di situlah beliau membuka pesantren.” Ujar KH Mochammad Chamdani Bik, putra pertama Mochamad Sodik yang juga Pengasuh Pesantren Kapu.

Awal mula perjalanan Mbah Hasyim ke Pesantren Kapu ialah ketika putri bungsu dari pendiri Pesantren Kapu ini menderita sakit parah. Saat itu, Kiai Hasyim datang untuk menjenguk dan mengobati Bu Nyai Masruroh. “Alhamdulillah, dengan bantuan dari Kiai Hasyim, kondisi Bu Nyai Masruroh semakin membaik dan pada akhirnya pulih kembali. Entah pada tahun berapa, Kiai Hasan mendapat mantu, yakni Mbah Kiai Hasyim Asy’ari.” Ungkap Gus Bik, sapaan akrab KH Mochammad Chamdani Bik.

Saat berada di Pesantren Kapu, Gus Bik juga memperkenankan rombongan kader muda BAZNAS tersebut untuk mengunjungi Ndalem (Rumah) yang menjadi tempat tinggal KH M Hasyim Asy’ari bersama Bu Nyai Masruroh di Kediri.

“Ketika Pesantren Tebuireng di bakar oleh penjajah Jepang, itu Mbah Hasyim sembunyinya hingga ke Kapu, di ndalem ini.” Ungkap Gus Bik yang mendapat cerita ini dari Bu Leknya, yaitu Bu Nyai Nur Jannah (Putra angkat Mbah Hasyim).

Oleh : Al Fahrizal

Leave your thought here

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *