Ma’asim 2023; Wujudkan Calon Khodimun Nabi yang Dzil Atiroh
Ma’asim 2023; Wujudkan Calon Khodimun Nabi yang Dzil Atiroh
Masa Ta’aruf Mahasantri Baru Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (Ma’asim) Tahun 2023 sukses digelar. Acara yang berlangsung selama 3 hari di lingkungan kampus Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (MAHA) tersebut diisi dengan memperkenalkan mahasantri baru terkait sejarah MAHA Tebuireng, pembekalan perkuliahan mahasantri nantinya, dan kegiatan-kegiatan yang ada di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari.
Rangkaian kegiatan Ma’asim 2023 dimulai pada tanggal 12-14 Juli 2023. Tema yang diusung Ma’asim kali ini adalah “Beriteraksi dalam Mengenali Hadis dan Urgensinya di Era Digitalisasi”. Adapun total peserta yang mengikuti Ma’asim 2023 berjumlah 98 peserta yang terdiri dari mahasantri baru yang telah dinyatakan lulus melalui 2 gelombang seleksi masuk MAHA kemarin. Kegiatan orientasi mahasantri baru MAHA tersebut hanya dilaksanakan secara offline, dan peserta Ma’asim dikelompokkan menjadi 12 kelompok. Sebagaimana jargon Ma’asim 2023 “Khodimun Nabi Dzul ‘Atiroti” diharapkan kegiatan ini sebagai langkah awal terwujudnya calon penganut nabi yang terkemuka.
Penutupan Ma’asim 2023 pada Jum’at sore, 14 Juli 2023 di auditorium Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Dr. Mohammad Anang Firdaus, SA., M.Pd.I., selaku Wakil Mudir Bidang Akademik menjelaskan makna di balik nama “Ma’asim”. Menurutnya, Ma’asim merupakan jamak dari kata Ma’sam (معسم). Kata Ma’sam berasal dari kata ‘Asama (عسم), kata ini sendiri memiliki beberapa makna yang terkandung di dalamnya. Salah satunya bermakna Thami’a (طمع) artinya berharap. “Maka peserta Ma’asim ini menjadi ‘harapan-harapan’ baru keluarga besar MAHA untuk menjadi seorang yang mutafaqqih fiddin dan ahli hadits sebagaimana yang diharapkan Masyayikh Tebuireng,” ungkap Dr. Anang.
“Asama juga bermakna Kasaba (كسب) yang artinya berbuat atau berusaha. Menurut Dr. Anang, “Peserta Ma’asim itu ‘berbuat’ untuk keluarga mereka juga pada keluarga MAHA. Berbuat di sini bisa berupa prestasi, tholabul ilmi, atau mengukir amal-amal baik untuk nama besar MAHA”.
Makna lain dari ‘Asama adalah Ijtahada (اجتهد) artinya bersungguh-sungguh. Oleh karena itu, Ma’asim menjadi tempat atau masa bagi para mahasantri baru untuk memulai ijtihad atau bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu serta badzlul juhdi wal wus’i mengerahkan segala daya upaya untuk mencari ilmu di MAHA. “Maka Ma’asim menjadi titik awal mahasantri baru untuk memulai ijtihad fii tholabil ilmi nya di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari,” pungkas Wakil Mudir Bidang Akademik Ma’had Aly Hasyim Asy’ari tersebut.
Kontributor : Ach. Syifa’ Qolby
Editor : Hasan Munadi