Pesan Gus Baha’ kepada Mahasantri Ma’had Aly
Pesan Gus Baha’ kepada Mahasantri Ma’had Aly
KH. Ahmad Baha’udin Nur Salim menjadi bintang tamu dalam acara pemungkas Ma’had Aly Arabic Festival (Mahrest) yang diadakan oleh Menteri Sumber Daya Mahasantri, acara yang terlaksana 2 hari mulai pada tanggal 14 – 15 November dan kemudian ditutup pada malam hari dimulai pada pukul 20.25 – 22.40. Acara dilaksanakan secara offline dan online, adapun yang offline bertempat di lantai 3 Gedung Yusuf Hasyim yang dihadiri oleh tamu undangan tertentu dan santri menyaksikan di masjid Tebuireng. Sedangkan peserta virtual secara umum dapat mengikuti live streaming pada kanal Youtube “Tebuireng Official” dan Zoom.
Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim merupakan salah satu karya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dan dibukukan oleh KH. Ishom Hadziq. “Al-Maktabah Al-Masruriyah telah menerbitkan 22 cetakan kitab dan yang terbaru adalah kitab Kafful Awwam yang menerangkan penolakan KH. M. Hasyim Asy’ari terhadap Sarekat Islam. Di samping Al-Maktabah Al-Masruriyah teman-teman dari Ma’had Aly Tebuireng juga menghadirkan Tahqiq Adabu Alim wal Mutaallim dan Mukhtashar Jamiatul Maqasid. Dan juga pada masa Gus Sholah terdapat Pustaka Tebuireng yang menerbitkan kitab- kitab terjemahan yang tujuanya untuk memudahkan orang yang ingin menbaca edisi terjemahan kitab-kitab tersebut,” ungkap Ustadz Ahmad Roziqi, moderator acara ini.
“Melalui peninggalan Gus Ishom yang diteruskan oleh KH. Zaki Hadziq, dan KH. Abdul Hakim Mahfudz membuat gerakan-gerakan mengkaji kembali pemikiran Hadratussyaikh harapanya adalah untuk ilmu dan ilmu,” imbuh Ketua Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari ini.
Gus Baha’ mengungkapkan bahwa kualitas karangan yang alpa dari ma’had aly adalah mensyarahi suatu karya tersebut. Banyak para santri mengungkapkan kalimat اجمعين hanya karena hafalnya saja tanpa mensyarahi apa yang terdapat pada kalimat tersebut. Adapun KH. Hasyim Asy’ari mengungkapkan kalimat اجمعين merupakan kalimat yang menyatakan salam hormat kepada semua sahabat tanpa perbedaan suatu golongan.
“Ma’had Aly harus memiliki dan menjaga kualitas keilmuan dengan sempurna ke-eksistensian karangan-karangan para kyainya, dan ini yang harus dimiliki oleh seluruh mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari,” permohonan tegas dari Gus Baha’. Selaras dengan kitab yang dibedah yakni kitab Adabul Alim wal Muta’allim bahwa Hadratusyaikh mengungkap orang pintar itu banyak tapi yang beradab masih kurang karena orang tidak boleh mentashih bacaanya sendiri sebelum mendapat penilaian dari orang lain. (Nur Indah)